ASAL-USUL TERJADINYA DESA
TANGGUNGHARJO
Kec Grobogan,Kab Grobogan
Sumber cerita:
1.Sumber tertulis
*Babad
tanah jawi “CERITA TERJEMAHAN SASTRA JAWA”
*Sono
Pustoko Kraton Surokartohadinningrat
2.Sumber lesan
*Ki
Gonosunjoyo (almarhum) Mantri guru SR Jangkungharjo
*Ki
Wignyosusilo (almarhum) Mantri guru SR Tegalsumur
*Ki Tasrun
(almarhum) plawangan (juru kunci) patilasan Ki Ageng Teguh
*Ki
Sukandar (almarhum) Kebayan desa Teguhan
Perangkai cerita:
Raden Tumenggung Sukarno Tedjodipoero abdi dalem panitratama
“Sanggar Pambiworo” Keraton Surakarta Hadiningrat
Asal-usul terjadinya desa Tanggungharjo
Kec Grobogan,Kab Grobogan
BAB.I PUSAKA “JONTRO MAS”
Kerajaan
Mataram pada masa Sultan Agung memegang tampuk pemerintahan,menjadi Negara yang
subur makmur tentram dan damai sejahtera.Hal tersebut dikarenakan kebijaksanaan
Baginda terhadap rakat Mataram.
Demikian pula karena dukungan pejabat kerajaan dann juga
oleh pengaruh kekuatan berbagai pusaka seperti:Tombak kyai pleret,keris nogo
sosro sabuk inten,pedang kangkam,keris pulanggeni,keris kyai sangkelat,teluk
penjalin.Masih ada lagi pusaka yang tersimpan,yang punya daya penyubur tanah,tanaman
maupun kemakmuran rakyat Mataram.Pemiliknya ialah raja mataram.Pusaka tersebut
ialah JONTRO MAS
Namun ada
salah satu pejabat kerajaan yang ingin mengambil kekuasaan.Dia adalah Gusti
Pangeran Haryo Sastro Binoro.Dia sangat terpikat akan kemakmuran Mataram
sehingga ingin menguasainya.Maka dari itu Pangeran mencari tahu apa yang
membuat kerajaan ini begitu makmur.Menurut sesepuh penasehat mataram.pangeran
mengetahui,bahwa yang membuat kerajaan ini makmur adalah pusaka jontro mas.Pada
suatu malam menurut perhitungan jawa,adalah malam yang baik.pngeran Haryo Sosro
Binoro mencuri pusaka JONTRO MAS dan lari dari Mataram menuju sebelah utara
pegu ungan Kendeng Tengah.
Hilangnya
JONTRO MAS menyebabkan tanaman mati,tanh tidak subur,wabah penyakit dan
mengakibatkan rakyat Mataram menderita.Melehat kondisi Mataram yang berbeda
dari biasanya,maka beliau ingkang sinuhun Kanjeng Sultan Agung berkenan memnggil penasehat agung yang dituakan dari
seluruh pejabat kerajaan serta pembesar kerajaan.Dari saran yang diberikan
Patih Mondoroko,untuk meneliti gedung pusaka,dan betapa terkejutnya,pusaka
JONTRO MAS telah hilang.
Dari hasil
penelitian,Dicurigai bahwa yang mencuri adalah Pangeran Haryo Sosro Binoro yang
menurut informasi pergi ke utara menunggangi kuda.Lalu sang Raja memberi
perintah kepada pejabat dan pembesar
kerajaan untuk mengumumkan diwilayah mataram.Siapa saja yang bisa
membawa Pangern Haryo Sosro Binoro beserta JONTRO MAS akan diberi
hadiah..Perintah ini di urus oleh Pangeran Katong seorang punggawa,pejabat
kerajaan yang tinggal di dusun Katong wilayah utara pegunungan kendeng tengah
oleh karena itu paangeran mengumumkan perintah itu keseluruh wilayah katong dan
sekitarnya.
BAB.II KI AGENG TANGGUNG
Dengan
menunggangi kuda,Pangeran Haryo Sosro Binoro mengendarai kuda pergi ke arah
utara mencari wilayah yang pantas untuk dibangun kerajaan.Setelah melakukan
peerjalanan beberapa bulan,akhirny
Pngeran Haryo Sosro Binoro menemukan wilyah yang dianggap pantas,yakni
Dusun Pungkruk,karena penduduk tidak mampu menandingi kekuatan dan
kesaktian,maka akhirnya penduduk menyerah dan akan mengikuti apa yang
diperintah Pangeran Haryo Sosro Binoro sebagai pimpinan Dusun Pungkruk.
Supaya
tidak terbongkar jatidirinya,Pangeran Haryo mengubah identitasnya menjadi Ki Matramandowo yang mengandung arti “seorang
bangsawan yang menentang terhadap kekuasaan Mataram”.Sejak Ki Matramandowo
berkuasa,dusun Pungkruk dan Dusun di sekitarnya menjadi makmur dan tentram
sejahtera.Dan berdampak pda perkembangan yang semakin ramai.
Agar sesuai
dengan keadaan,maka penduduk pungkruk meminta agar mengganti pungkruk menjadi
Desa “PANGGUNG REJO” yang diambil dari tempat yang tinggi dibandingkan dengan
daerah lainnya.Dengan perasaan yang mantap,dan agar berkenan dihati,semua warga
agar lebih giat bekerja dan belajar keterampilan,Ki Ageng memberi nama
“TANGGUNG HARJO” yang artinya pungkruk dan sekitarnya pasti akan menjadi desa
yang subur makmur totoraharjo makin termashur melebihi desa lainnya,dengan
maksud terselubung dari tujuan Ki Ageng untuk menjadikan kota kerajaan.Saat itu
pula Ki Ageng Matramandowo dikenal sebagai Ki Ageng Tanggung.
BAB.III KI SUROGATI
Berita
tentang sayembara Mataram sudah terdengar sampai Muria.Kanjeng Sunan Muria yang
bernama Raden Kusumastuti ingin mengikuti dengan tekad yang sangat kuat memberi
bantuan demi ketentraman Negara dan rakyat Mataram.Dengan nama samaran “Ki
SUROGATI” Kanjeng sunan berguru kepada panembahan Katong.Setelah mendapat
petunjuk dan bekal secukupnya,Ki Surogati pergi menulusuri hutan-hutan menuju
Timur laut menjadi pande besi yang membuat peralatan pertanian.Dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pande besi,selalu berpindah-pindah demi mendapat
informasi dimana tempat pencuri JONTRO MAS.Pada suatu hari Ki Surogati tiba di
Desa Paguwang yang terletak disebelah
barat laut Desa Tanggungharjo.Ki Surogati bersama dua pengikutnya yakni Sampan
dan Alip,sangat pandai dalam membuat peralatan pertanian,sehingga banyak yang
memesan di Paguwang.
Seperti
biasanya,Masyarakat menunggu pesanan sambil berbincang-bincang tentang hal-hal
yang terjadi di sekitarnya,serta hal yang aneh dan mengherankan.Dengan
diam-diam Ki Surogati mendengarkan pembicaraan orang-orang tersebut,dalam
hati,mulai jelas tanda-tanda hilangnya pusaka JONTRO MAS dan pencurinya.Maka
dari itu suatu hari beliau menyatakan
kepada sampan dan Alip bahwa tidak akan pindah ke Desa lain lagi,para abdi
diharapkan makin teliti dan rajin dalam mengerjakan peralatan pertanian agar
semakin banyak orang yang memesan.
BAB.IV PENCURI SATRIA
Sejak
mendapat sisikmelik tentang hilangnya pusaka kerajaan Mataram tersebut,maka Ki
Surogati yakni mpu Paguwang makin giat meneliti berita menyangkut Ki Ageng
Tanggung.Pada suatu saat ketika mendengar berita bahwa Ki Ageng Tanggung
mempunyai putri yang sudah remaja dan kecantikannya tanpa cacat,namun belum
menikah,konon banyak pemuda dan orang-orang di Tanggungharjo dan sekitarnya dan
juga dari desa lainnya tidak berani melamar karena takut ditolak dan tidak
diterima serta dimarahi oleh Ki Ageng Tanggung.Pada suatu hari Ki Surogati
mengajak sampan untuk melamar putrid tersebut.Kepergian mereka yang hanya
ditempuh dengan jalan kaki,kira-kira sehabis isya sudah sampai ketempat Ki
Ageng Tanggung.Dan kedatangannya diterima oleh Ki Ageng Tanggung dan istrinya.Melihat
keadaan fisik,kulit dan wajahnya,Ki Surogati memastikan bahwa Ki Ageng Tanggung
adalah bangsawan dari kota,namun masih ada rasa sedikit khawatir,Ki Ageng
Tanggung lebih kelihatan garang dan menakutkan.Sesudah saling berkenalan dan
bicara masalah pekerjaan termasuk aacara menjelang bulan purnama yang akan
datang,Ki Ageng Tanggung akan melakukan ujian kepada para pemuda dalam hal
kemaampuan dan kesaktian yang akan dilaksanakan disebuah hutan Tapak,sebelah
utara desa ploso,sebelah timur desa Tanggungharjo.
Ki Surogati
menyampaikan lamaran yang ditujukan kepada putrid ki Ageng.Dengan sikap yang
agak seram dan mengandung penghinaan,ki Ageng menerima lamaran Ki
Surogati,dengan syarat dapat menyerahkan pusaka JONTRO MAS.Tajam dugaan Ki
Surogati mendengar kata “pusaka jontro mas” ki Surogati yakin pasti Ki Ageng
Tanggung adalah penjahat yang dicari.Oleh karena itu,permintaan tersebut di
sanggupi dan memohon diri serta mengatakan bahwa sati lapan (36 hari) akan
datang dan menyerahkan apa yang diminta oleh Ki Ageng Tanggung.Kepulangan Ki
Surogati diantar oleh Ki Ageng Tanggung dengan senyum sinis.Dalam hati
berkata,memastikan Ki Surogati tidak akan bisa mewujudkannya,sebab yang
memiliki pusaka tersebut hanyalah dirinya sendiri.
Menjelang
pukul 24.00 Ki Ageng pamit kepada istrinya mengantar pemuda untuk mengikuti
ujian fisik di hutan Tapak.Sepeninggal Ki Ageng,Nyi Ageng mematikan lampu
kemudian tidur.Baru beberapa saat Nyi
Ageng mendengar orang mengetuk pintu dan batuk-batuk mengira yang datang adalah
Ki Ageng kemudian bersamaan terbukanya pintu setelah masuk ke dalam,Ki Ageng
palsu yang tak lain adalah Ki Surogati,meminta pusaka JONTRO MAS dengan alas an
untuk menundukan musuh yang sakti.Tanpa curiga pusaka diberikan dan Ki Ageng
palsu minta pamit.Baru beberapa langkah dari pintu menddengar orang datang sambil mendehem dan memenggil Nyi Ageng,Ki
Surogati terus berkelit kesebelah kiri dinding bambu bersembunyi di balik pohon
pisang.Mendengar apa yang terjadi di dalam rumah,Ki Ageng yang asli
meminta pusaka JONTRO MAS.Nyi ageng
terkejut dan mengatakan bahwa baru saja barru saja diambil Ki Ageng.Atas
keterangan Nyi Ageng,Ki Ageng memastikan bahwa rumahnya telah kemasukan
pencuri.
Mengingat
bahwa pada saat kedatanganya melihat sekilas bayangan,maka ki Ageng berbicara
keras “siapa pencurinya!!! kalu toh seorang kesatria maka menampaklah” dari
luar dinding Ki Surogati menjawab “saya Ki Surogati”.sreeeettt,pedang dihunus
dengan hati yang panas,Ki Ageng Tanggung keluar
rumah untuk melihat bayangan di balik pohon pisang,pedang ditebaskan
kearah pohon pisang dan roboh tapi Ki Surogati lari kea rah utara.Ki Ageng
Tanggung memukul kentongan dan memeriintahkan masyarakat untuk menangkap
pencuri.Namun perjalanan penduduk terhalang oleh pohon Gayam,Ki Ageng
memeriintahkan agar pohon Gayam ditebangi.Ki Surogati lari terus ke barat dan
berkata,kelak wilayah yang banyak gayam tersebut bernama karang gayam.untuk memudahkan penangkapan Ki Surogati,Ki Ageng
memerintahkan untuk menebang pohon-pohon yang menghalangi.Ki Surogati berlari
kea rah barat dan bersembinya di bawah pohon putat sambil bersabda,bahwa tempat
tumbangnya pohon-pohon yang ditebang kelak kemudian zaman akan dinamakan babadan.Sedemikian banyak yang
mengejar,suasana tambah kacau,saling menabrak pohon putat yang saat itu sedang
berbunga,yang menyebabkan rontoknya benang sari sehingga menaburi mata penduduk
sehingga mengganggu penglihatan.Dengan selamat Ki Surogati lari kearah barat
sambil bersabda bahwa tempat dimana banyak pepohonan putat.dimasa yang akan
datang dikenal sebagai putatsari.Lalu
Ki Surogati berssembunyi dibawah pohon bambu ori yang sudah dibersihkan/ditebas
durinya.Disebelah tenggara dalem (rumah) paguwang,Ki Ageng dan penduduk
memeriksa sekitar rumah,berhubung tidak menemukan,lalu mencari ke tempat
lain.Tiba-tiba ada seorang pemuda melempar kereweng (pecahan keramik) ke arah barongan bambu ori,dan kebetulan
mengenai mata Ki Surogati tepat pada teleng (bola mata) dengan berteriak
aduuuh..Ki Surogati menyeberang sungai ke arah timur,sesampainya di seberang,Ki
Surogati berkata bahwa kelak tempat tersebut akan bernama ketileng.Selanjutnya Ki Surogati berlari ke arah selatan dan masih
terus diburu.kemudian menyeberang ke barat menyusup ke belukar,terus lari ke
arah tenggara.Ki Ageng Tanggung mengira kalau Ki Surogati bersembunyi di
belukar disebelah selatan paguwang tersebut.oleh sebab itu,belukar lalu
dikeroyok seperti halnya mengkeroyok binatang.Berkat pesembunyiannya dibawah
pohon jati yang dikitari belukar,Ki Surogati berkata bahwa belukar yang
dikeroyok tersebut kelak dinamakan groyokan.Baru
selesai berkata,Ki Surogati terkejut ada suara ribut dikira orang yang memburu
sudah dekat,pdahal rencana akan keluar dari persembunyianya,khawatir ketahuan
musuh,ia hanya pasrah dengan hati berdebar tidak berani bergerak,hanya bola
matanya yang bergerak berkedip-kedip.setelah diteliti,suara gemuruh tersebut
bukan suara musuh yang datang,melainkan suara kelopak bambu kering yang
berjatuhan karena disitu banyak pohon bambu peting dan ori.Dirasakan aman,Ki
Surogati berkata “belukar dimana terdapat pohon jati dimana saya bersembunyi di
bawahnya,maka dikemudian zaman dinamakan jati
kelip.Dan wilayah yang banyak terdapat bambu peting dan kelopak bambunya
kering berjatuhan bergemuruh tersebut kela kemudian dinamakan sasak (dari kata kemprosak/gemuruh).Ki
Surogati melanjutan perjalanan menuju kearah selatan,namun terhalang sungai
yang banjir,maka dengan kecewa tempat it dinamakan kali alang.Lalu pergi ke arah barat melewati tanah yang tandus
tanpa tanaman oleh karena itu pengikut ki Ageng melihat orang berjalan ditengah
tanah yang kosong dan berteriak malig...maling...maling.Mendengar suara
teriakan tersebut,Ki Surogati lari ke arah utara,sesudah menyeberang jalan di
tengah kebun disebelah barat jalan
setapak,sebelah selatan sungai,Ki Surogati beristirahat sebentar agar nafasnya
dapat reda kembali sambil berkata bahwa sawah yang kosong tersebut akan
dinamakan sawah plampangan,ibarat
orang makan sirih belum habis,artinya waktu istirahat baru sebentar,Ki surogati
terkejut karena musuh sudah mengepung,dengan tekad yang kuat dan meminta
perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Ki Surogati terjun kedalam sungai
yang banjir dan keruh.Dengan menyusuri sungai ,Ki surogati menyelam dan masuk
desa.setelah dirasakan aman,Ki Surogati naik ke darat dari sungai sambil berkata bahwa pada
pertemuan sungai dimana Ki Surogati terjun,agar
dinamakan kalinggo yang
artinya mendapat keselamatan karena mendapat perlindungan sungai.Dengan maksud
pulang ke desa paguwang serta kebun dimana Ki Surogati dikepung musuh,agar
dinamakan dadah kalangan.Namun
tiba-tiba terdengar suara berisik dari arah timur adalah suara orang
Tanggungharjo,Ki Surogati lari ke arah barat,kemudian berbelok ke arah
utara.menjelang pagi hari,Ki Surogati sampai pada tempat dekat belukar yang
lebat,kemudian bersembunyi di tempat belukar tersebut,anehnya didalam ada ayam
hutan dan ayam hutan tersebut tidak lari bahkan berkokok nyaring.Ada semacam
binatang melata semacam bengkarung,yang mondar-mandir menjilati bekas telapak
kaki Ki Surogati sampai agak jauh.Kemudian kembali ke belukar
tersebut,laba-laba kemplandingan sibuk menganyam jaring yang rusak diterjang Ki
Surogati.Sepasang rusa jantan dan betina yang sedang menikmati rumput di dekat
belukar tersebut,yang seekor mengunyah rumput sambil santai di bawah
belukar,suasana tersebut berjalan seakan tidak ada orang yang datang di belukar
trsebut.
Berhubung suasana sudah terang,ada
beberapa murid Ki Ageng Tanggung yang menemukan jejak manusia,yang menurut
pendapatnya adalah jejak Ki Surogati,kemudian ditelusuri ke arah barat,ke utara
kelihatannya menuju belukar,namun merupakan suatu keanehan beberapa meter
sebelum belukar,jejak kaki sudah hilang.Terlebih yang sangat mengherankan di
dalam belukar tersebut seperti tidak ada seorangpun yang masuk,sebab rusa-rusa
dengan tenang merumput dan istirahat sambil mengunyah rumput,ayam hutan masih
melengkiing berkokok,di atas pohon pada belukar tersebut,bengkarung
mondar-mandir mencari makan,sedangkan laba-laba kemplandingan dengan enaknya
menganyam jaring.Mengetahui keadaan demikian,Ki Ageng mengira bahwa Ki Surogati
dapat menghilang.Dengan hati yang dongkol ki Ageng Tanggung berkata kepada
pengikutnya “seluruh keturunanku yang ada di Tanggungharjo jangan sampai ada
yang menikah dengan keturunan Ki Surogati,sudahlah mari kita pulang”saat pulang
melewati desa paguwang Ki Ageng Tanggumg berkata “tempat ini pusatnya
maling!!!”
BAB.V PEMBANTU YANG SETIA
Semalam suntuk perasaan sampan dan
Alip merasa berdebar-debar memikirkan keselamatan Ki Surogati,hari mulai
pagi,dua orang tersebut membagi tugas.Ki Sampan bertugas menjaga/menunggu
besalen(tempat kerja) sedangkan Ki Alip akan mencari Ki Surogati membaur dengan
orang-orang Tanggung.perjalanan Alip sudah sampai pada belukar,tiba-tiba
melihat ada orang keluar dari belukar tersebut,setelah diamati betul-betul
ternyata orang tersebut adalah Ki Surogati.Setelah bertegur sapa dan
berbasa-basi,Ki Surogati mengambil air wudhu di sungai sebelah utara belukar
tersebut untuk melaksanakan sholat subuh yang diikuti oleh Alip sebagai
makmum,selesai sholat subuh.Ki Surogati berkata kepada Alip agar tempat
tersebut dinamakan Teguhan dan Ki Surogati mengganti nama menjadi Ki Teguh Widdodo.Pesan
saya sekali lagi padamu dan perlu diingat-ingat bahwa semua keturunan Teguhan
tidak boleh membunuh rusa,ayam hutan,bengkarung dan laba-laba kemplandingan.Ki
Alip hanya menurut saja apa yang di perintahkan Ki Surogati.Setelah itu Ki
Surogati yang diikuti oleh Alip menghadap panembahan katong untuk menyampaikan
laporan tentang tugas yang telah dilaksanakan.Kedatangan mereka ke Katong
disambut gembira,setelah itu Ki Surogati menyerahkan “jontro mas” dan
menampaikan bahwa yang menyimpan pusaka tersebut adalah Ki Tanggung yang
menyamar dengan nama Ki Matramandowo.Untuk menyelediki apa yang dikatakan Ki
Surogati,panembahan Katong yang diutus oleh kerajaan Mataram.beliau
menginginkan untuk datang ke Tanggungharjo,yang diikuti Ki Surogati dan Alip.
BAB.VI SABDA IBARAT MANTRA
Perjalanan Katong tidak
disebutkan.kedatangan ke desa Tanggungharjo sangat mengejutkan Ki Ageng,karena
dalam hati sudah mengakui kesalahannya,sesudah bertegur sapa dan
berbasa-basi,panembahan katong menyampaikan tentang maksud kedatangannya di
Tanggungharjo.”Adinda Pangeran Sosrobinoro saya tidak mengira bahwa di sini ada
pedesaan yang ramai,dan ternyata Adinda sendiri yang memegang tampuk
pimpinan.Tentang kedatangan saya kemari sebagai utusan beliau Sultan Agung
Mataram,untuk mencari hilangnya pusaka “jontro mas” adapun Ki Surogati ini
adalah murid saya yang saya utus untuk mencari Informasi dan juga tidak mengira
bahwa Adinda yang memiinjam pusaka tersebut secara diam-diam.Dengan maksud
apakah Adinda sampai hati berbuat hal tersebut?”
“Kanda Panembahan
Katong,perkenankan saya secara terus terang ingin mempunyai kekuasaan seperti
halnya Kanjeng Sultan Agung,yang menguasai pemerintahan meskipun hanya
kecil.Dan sekarang keinginan saya sudah terlaksana,oleh sebab itu semua
kesalahan saya terhadap pemerintah Mataram saya akui,dan menyerahkan hidup
serta mati saya kepada kakanda sebagai utusan Agung Mataram.Namun kalau kakanda
sebagai duta agung berkenan memberikan pengampunan,saa memilih unuk dicabut
kehormatan saya sebagai keluarga bangsawan dan seluruh milik di wilayah
kebangsawanan Mataram.Perkenankan saya menerima derajat sudra,untuk melanjutkan
memimpin dan mengasuh semua masyarakat di desa Tanggungharjo,demikian pula
seluruh keturunan saya dikelak kemudian jangan sampai ada yang berani menentang
pemerintahan Mataram dan seterusnya.”Seperti halnya sesama keturunan
bangsawan,Panembahan Katong merasa tersentuh mendengar ucapan Gusti Pangeran
Haryo Sosro Binoro yang tujuannya baik tetapi didorong oleh perasaan
terburu-buru hingga menempuh jalan yang salah menurut aturan kerajaan.Demikian
pula berani bertanggung jawab dan meminta maaf secara sopan dan santun,sampai
menyerahkan derajat kebangsawanannya demi membela rakyat kecil di pedesaan.Maka
dari itu sabda Panembahan Katong,”Adinda pangeran,saya hanya utusan,tidak
berani memutuskan,kewajiban saya hanya memberikan laporan kepada yang
mengutus.Mengetahui keadaan kisah Adinda semua itu,perkenankan saya mengatakan:
1.Pusaka jontro mas ini saya bawa pulang Mataram sebagai bukti
2.Tentang hukuman untuk Adinda,berkenanlah untuk menunngu keputusan paduka
di
Mataram,hanya Adinda jangan sampai melarikan diri dari Tanggungharjo,sampai
datangnya utusan dari Mataram yang menyampaikan keputusan untuk Adinda,tetaplah
memimpin rakyat di Tanggungharjo.
3.Tentang tujuan Adinda yang luhur dan sudan adinda jalankan.Dikemudian
waktu,meski hanya seberapa,ada keturunan Tanggungharjo yang menjadi senopati
pemimpin prajurit dan pemimpin
pemerintahan yang mampu menjabat pemerintahan meskipun hanya sebagian kecil
wilayah negara
4.Karena desa Tanggungharjo ini sudah pernah ketempatan “Kyai Jontro Mas”
yang memberi daya kesuburan pada pertanian,maka desa Tanggungharjo jadilah desa
yang makmur,subur,banyak peternakan.
Mengenai
diri saya,sebenarnya saya ini adalah Kanjeng sunan Muria.
Berkata
sedemikian itu Kaneng Sunan muria sambil membuka caping (topi petani) kelihatan
serbannya dan memegang tasbih.Mengetahui keadaan yang demikian,yang hadir di
dalem Ki Ageng semuanya memberi hormat.Setelah dianggap cukup,para tamu bersama-sama
meninggalkan pendopo Tanggungharjo,sedangkan Ki Ageng mengantarkan sampai ke
halaman dengan sikap pasrah apabila sewaktu-waktu menerima keputusan Ratu Agung
di Mataram...
Pengetik ulang : Erwin Indrayana
SPESIALLL.BLOGSPOT.COM
No comments:
Post a Comment